Kepada Bernard Batubara
Dear Bara,
Terimakasih telah membuat tulisan yang indah.
Tulisan di setiap lembar buku yang baru kau liris,Milana. Ya, milana.
Aku fikir tadinya Milana ialah sebuah novel,yang ceritanya panjang,tapi pas bukunya sudah sampai di tangan,dan aku tau itu kumpulan cerpen,perasaanku malah berubah,yang tadinya hanya sekedar penasaran,jadi mulai jatuh cinta.Ya,aku menyukai segala bentuk cerpen,kenapa?Karna tidak ada permasalahan yang rumit di setiap cerpen,ringan dan aku menganggap cerpenmu pasti mudah ditebak jalan ceritanya ,sepereti cerpen yang biasa ku baca.Tapi aku salah Bara,ceritamu mulus nyaris membuat aku tercengang,setiap huruf yang tercetak rapih disana membuat ku terpana,aku mulai jatuh cinta,jatuh cinta sama cerita pertamamu, "Lukisan Kali dan Pohon Tua" .awalnya aneh bacanya,semakin aku buka halaman berikutnya,aku mulai tenggelam,larut dan ikut serta dalam cerita itu.
Aku berusaha menjadi "Kau" lalu akupun berusaha menjadi "Gadis itu" begitupun setiap aku membuka lembaran berikutnya,aku menjadi tokoh dari setiap huruf yang tertata rapih disana.ah aku jadi kangen menulis,iya aku juga senang menulis,menulis apapun yang ada di benakku,aku rindu menjadi "Ashley" tokoh dalam cerita yang sedang aku edit ulang dari awal,kalau kau baca blogku mungkin kau bingung,tapi tak mungkin lah kau berkenan membaca tulisan anehku, Bara.
Bara,aku terbiasa larut dalam sebuah cerita,cerita cinta terutama.tapi dari semua ceritamu,aku menangis haru membaca "Jung".aku semakin mencintai ibuku dalam keadaan yang semruwet dalam istanaku(rumahku)
Bara,"Milana" mu telah membangkitkan semangatku untuk menulis,dan "Milana"mu telah membuat aku semangat untuk menunggu,seseorang.dia masih hidup.dia punya janji,dia janji akan merayakan Failed anniv kita waktu pertama kali kita pisah,karna kita pisah dengan cara baik baik.dan aku selalu menunggu setiap tanggal 16.aku selalu menunggu setiap bulannya,aku selalu menunggu setiap tahunnya.dia masih hidup Bara,tapi ia tak pernah datang,sama seperti fotografer senja itu .Ia tak pernah datang,Bara.
Bara,teruslah menulis dengan hatimu,teruslah biarkan jemarimu manari lincah di atas keyboard laptop atau pc mu,dan teruslah menggali imajinasi mu.Dan selalu selipkan doa di setiap jemarimu manari.doa yang tulus pula,seperti engkau menulis.
Faradisha Qodry
Komentar
Posting Komentar