Hey Ashley (6)
Ashley terlihat duduk di balkon sementara Jim berpura pura tidur , Ashley merasa heran sama keadaan ini , kenapa disaat ia bisa melupakan , Jim malah datang , di tempat yang ga disangka , ke bali merupakan hadiah refreshingnya dari semua selama 6 bulan di bogor untuk menulis , iya Ashley seorang penulis , ia mempunyai buku yang lumayan laris terjual , ia masuk ke dalam dan mengecek handphonenya , ternyata ada bbm baru masuk dari silva temannya yang janji akan menyusul ke bali "cyin gue udah di hotel ya , kamar 247 " membaca itu Lea merasa lega dan segera mereplay " iya nanti gue kesana ya va , mumet gue " ketika menekan tombol enter ia langsung keluar kamar dan membawa laptopnya ke kamar silva , ketika ingin keluar Jim langsung terbaangun " Le , mau kemana ? " tanyanya lemas aLe tersentak dan menoleh ke arah Jim alih alih menjawab pertanyaan Ale malah mengambil makanan di meja dan memberikan pada Jim " nih sarapannya " ia lalu berjalan menuju arah pintu dan keluar,Jim tersedak,padahal ia tidak minum atau makan apapun , ia merindukan makanan dari tangan Ashley , bukan , bukan dari tangan ke tangan , tapi dari tangan ke bibir,ia merindukan di suapin oleh Ashley .
Ashley mengetuk pintu kamar Silva , dari dalam Silva yang masih membereskan perabotannya langsung berlari kecil , ia tau itu Ashley dan langsung membukakan pintu " awww Ale , penulis terkenal era 2012 , sahabat gue !!!! " ia langsung memeluk Ashley yang wajahnya tidak se-ceria Silva yang barusan menyambutnya " lo kenapa ? " tanya Silva sambil mengajaknya duduk di kasurnya " Jim va , Jim " Silva merasa bingung mendengarnya " yaampun , lo udah sesukses ini , tapi kok masih belum move on sih ? sini sini taro dulu laptop si unyilnya " mendengar kata 'laptop si unyil' ia langsung tertawa kecil " ini laptop ajaib va , berkat dia kan buku gue laris , dia paling ngerti mood gue juga " Silva tersenyum tipis " iya , kenapa Jim ? meninggal ? " Ashley tergelak "ih amin deh , tapi masalahnya dia ada di kamar gue tuh sekarang !" Silva terdiam sejenak dan teriak kaget "APA? Jim di kamar lo ? kok bisa ?" Ale melengos " ah telat lo kagetnya " Silva cengengesan "ya abis kok bisa sih , gue mikir dulu tadi hahaha " mereka malah main kelitik kelitikan seperti biasa, kalau salah satu antara mereka galau , mereka main kelitik kelitikan , melepaskan beban sesaat sebelum cerita detail .
lepas cerita Ashley merasa lega , dan mengajak Silva makan siang di luar " eh le , lo ga takut si Jim ngambil barang barang lo di kamar lo ? " tanya Silva iseng " ya biarin aja lah , yang penting dompet sama laptop udah di sini " jawab Ashley santai sambil terus melumat makanan di hadapannya " yeeh Le kalo dia ngambil daleman lo gimana? terus lo di guna guna biar balik lagi? lo mau?" tanya Silva lagi sambil nakut nakutin Ashley , Ashley langsung berdecak " ah iya sih , terus gimana ? hmm eh tapi gue kan ada darah kalimantan , jadi kata almarhum ibu , gue anak yang kuat " Silvi terdiam, senyum tipis , terharu mengingat Ashley sangat mencintai sosok sang ibunda , yang telah berbeda alam dengannya "ye haha gue bercanda kok , oh iya nanti jadi nih ajojing bareng si rey ?" "jadi dong , oh iya dia udah bangun belum ya? kasian tuh anak belum makan" Silva melegos "tuh gimana Jim ga kangen . mantannya yang satu ini perhatian banget kan , sama Rey aja mikirin " canda Silva "eh jangan jangan tadi pagi lo ngasih sarapan ke Jim lagi ?" lanjut Silva lagi sambil menggoda , Ashley terdiam , mukanya mulai memerah "hmm iya gue beliin dia nasi kucing tadi , abis kasian kan dia mabuk berat semalem terus ... " belum sempat selesai langsung di potong sama Silva "Le , lo gausah bohongin perasaan lo deh , gue rasa lo masih cinta sama dia , lo masih sayang sama dia , lo cuma masih belum bisa maafin dia aja" ucap Silva sambil memegang tangan sahabatnya itu , Ashley terdiam , ia mencerna perkataan Silva , di ulangnya berkali kali " lo cuma belum bisa memaafkan dia aja ".
Ashley mengetuk pintu kamar Silva , dari dalam Silva yang masih membereskan perabotannya langsung berlari kecil , ia tau itu Ashley dan langsung membukakan pintu " awww Ale , penulis terkenal era 2012 , sahabat gue !!!! " ia langsung memeluk Ashley yang wajahnya tidak se-ceria Silva yang barusan menyambutnya " lo kenapa ? " tanya Silva sambil mengajaknya duduk di kasurnya " Jim va , Jim " Silva merasa bingung mendengarnya " yaampun , lo udah sesukses ini , tapi kok masih belum move on sih ? sini sini taro dulu laptop si unyilnya " mendengar kata 'laptop si unyil' ia langsung tertawa kecil " ini laptop ajaib va , berkat dia kan buku gue laris , dia paling ngerti mood gue juga " Silva tersenyum tipis " iya , kenapa Jim ? meninggal ? " Ashley tergelak "ih amin deh , tapi masalahnya dia ada di kamar gue tuh sekarang !" Silva terdiam sejenak dan teriak kaget "APA? Jim di kamar lo ? kok bisa ?" Ale melengos " ah telat lo kagetnya " Silva cengengesan "ya abis kok bisa sih , gue mikir dulu tadi hahaha " mereka malah main kelitik kelitikan seperti biasa, kalau salah satu antara mereka galau , mereka main kelitik kelitikan , melepaskan beban sesaat sebelum cerita detail .
lepas cerita Ashley merasa lega , dan mengajak Silva makan siang di luar " eh le , lo ga takut si Jim ngambil barang barang lo di kamar lo ? " tanya Silva iseng " ya biarin aja lah , yang penting dompet sama laptop udah di sini " jawab Ashley santai sambil terus melumat makanan di hadapannya " yeeh Le kalo dia ngambil daleman lo gimana? terus lo di guna guna biar balik lagi? lo mau?" tanya Silva lagi sambil nakut nakutin Ashley , Ashley langsung berdecak " ah iya sih , terus gimana ? hmm eh tapi gue kan ada darah kalimantan , jadi kata almarhum ibu , gue anak yang kuat " Silvi terdiam, senyum tipis , terharu mengingat Ashley sangat mencintai sosok sang ibunda , yang telah berbeda alam dengannya "ye haha gue bercanda kok , oh iya nanti jadi nih ajojing bareng si rey ?" "jadi dong , oh iya dia udah bangun belum ya? kasian tuh anak belum makan" Silva melegos "tuh gimana Jim ga kangen . mantannya yang satu ini perhatian banget kan , sama Rey aja mikirin " canda Silva "eh jangan jangan tadi pagi lo ngasih sarapan ke Jim lagi ?" lanjut Silva lagi sambil menggoda , Ashley terdiam , mukanya mulai memerah "hmm iya gue beliin dia nasi kucing tadi , abis kasian kan dia mabuk berat semalem terus ... " belum sempat selesai langsung di potong sama Silva "Le , lo gausah bohongin perasaan lo deh , gue rasa lo masih cinta sama dia , lo masih sayang sama dia , lo cuma masih belum bisa maafin dia aja" ucap Silva sambil memegang tangan sahabatnya itu , Ashley terdiam , ia mencerna perkataan Silva , di ulangnya berkali kali " lo cuma belum bisa memaafkan dia aja ".
Komentar
Posting Komentar