Aku Tanpa Dirimu *part 3*


Rofi sambil menatap wajah cantik Kanza yang hanya terbataskan oleh bingkai. “aku yakin kamu masih hidup aku yakin kamu ada,meski aku gatau kamu dimana”
“aku selalu nunggu kamu juga menunggu kebahagiaan kita,dan juga kabar tentang nyawa itu” sambung Rofi kembali sambil memejamkan mata.
                                                                                ***
“ibuuuu,bangun yuk berangkat,Rofi udah siap ketemu ayah.Rofi udah bawa baju yang banyak sama rapor Rofi bu,Rofi juga udah nge print tanda terima Rofi masuk sekolah unggulan,biar ayah juga senang bu.Rofi juga bawa semua sertifikat yang udah Rofi dapetin” Kanza terdiam dan Tersenyum melihat anaknya yang tumbuh dewasa namun masih manja ia merasakan kehangatan Rofi kepada dirinya “yaampun gausah bawa banyak banyak saying.” , “tapi kan bu Rofi mau menginap dirumah ayah selama liburan.kan Rofi belum pernah ke Jakarta,kata ibu kan Jakarta itu indah” , “iya sayang kita berangkat yu,ibu mandi dulu yah” Kanza segera bergegas mandi dan bersiap siap
Di perjalanan Rofi terlihat tidak sabar bertemu ayahnya.ia terlihat sangat bersemangat.sesampainya di tol cikampek Kanza yang tadinya merasa biasa saja kini mulai deg deg an ia tidak tahu apa yang akan terjadi nanti namun ia tetap berusaha tenang di hadapan anaknya.
Ketika memasuki komplek perumahan Rofi kakinya terasa kaku dan tidak kuat menginjak pedal gas yang sedari tadi di kuasainya. “loh ibu kenapa jalan nya mendet mendet gini?” Tanya Rofi “ga apa saying ini jalanannya banyak batu kecil” ucap Kanza menenangkan diri.sesampainya di depan rumah Rofi, Kanza terdiam di mobil perlahan ia memutar kunci mobilnya dan perlahan pula ia membuka pintu di pandanganya rumah tu daqlam dalam mencoba melupakan kenangan yang pernah ada.dilihatnya Rofi yang antusias menemui ayahnya,lalu ia melanggkahkan kaki menuju pntu masuk masih dengan langkah perlahan.ia merasa ada yang menahan kakinya untuk bergerak,namun ia juga merasa hatinya berbicara bahwa ini saat nya Rofi mengenal ayahnya,ini saatnya Rofi mengetahui keberasaan ayahnmya dan ini saatnya pula kamu merasakan sakit hati lagi yang sudahb lama kamu tidak mengenalnya.begitu kata hatinya bicara.
Diketuknnya pintu itu perlahan lalu pintu langsung terbuka sang IBU yang sangat ia kenal yang membuka pintunya. “Kanza?yaampun ini benar kamu saying?kamu kemana saja,semua orang mencarimuuu” “ibuuu ia ini kanza bu,kanza di bandung” sambut kanza dengan peluk “ini siapa?anakmu?” Tanya ibu dengan hati hati “iya ini anakku bu,bias aku ketemu Rofinya bu?mau ada perlu hehe” , “yuk masuk ada kok Rofi di dalam”
Ketika Rofi menuruni anak tangga Kanza mulai merinding entah apa yang akan terjadi tapi ia mulai merasa tidak tau harus berbuat apa ”Kansa…”  ucap Rofi dengan terkejut ia langsung berlari ke arah Kanza dan memeluknya.Kanza hanya bias menangis sambil melepas Rindu yang lama tak bertuan. Melihat anak remaja di hadapannya Rofi pun melepas pelukan hangat itu,ia bertanya Tanya dalam diri “apa itu nyawa yang telah hidup?nyawa yang telah dipertahankannya?” pertanyaan itu  terus terlontar, sambil memandangi anak remaja itu ia berlutut dihadapannya dan bertanya pada anak itu dengan wajah manis “hei tampan,siapa nama kamu?” Tanya rofi kepada anak itu “Rofi junior” ucap anak itu,Rofi pun kaget dan menengok kea rah Kanza dengan wajah penuh Tanya Kanza yang mengerti pertanyaan itu pun langsung mengangguk dan tersenyum haru . Rofi yang mengetrti langsung meminta maaf kepada anaknya yang ternyata “benar ada,dan hidup”.
                                                                                *Epilog*
Kanza dan Rofi akhirnya merasakan kebahagian yang selama ini dinantikan,mereka telah menutup lembaran lama dan membuka halaman baru untuk mereka isi dengan kebahagiaan.Rofi yang merasa bangga dengan Kanza yang memperjuangkan nyawa yang kini telah besar,juga Kanza yang merasa salut pada Rofi dengan keyakinan bahwa Kanza pasti pulang.keluarga kecil itu lalu hidup bahagia di bandung Rofi junior yang tambah besar dan dewasa kini sedang menunggu kelahiran adik pertamanya.

Komentar

Postingan Populer